<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7056546\x26blogName\x3dp+a+s+t+i+m+a+t+i\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://pastimati.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://pastimati.blogspot.com/\x26vt\x3d5572110982158822319', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>

September 22, 2004

akhir kehidupan

su'ul-khatimah atau akhir kehidupan yang buruk disebabkan oleh lemahnya dasar keimanan dan dominannya cinta dunia, yang mengakibatkan di dalam hati tidak ada lagi tempat untuk cinta Allah. hal ini menjadikan manusia tenggelam dalam mengikuti syahwat sehingga hati menjadi gelap dan tertindih oleh tumpukan kezhaliman, sehingga cahaya iman yang sudah lemah itu semakin terpadamkan lalu menjadi karat di dalam hati.

jika sakratul-maut tiba, maka cinta Allah itu bertambah lemah karena hati tengah merasakan perpisahan dengan dunia, "sang kekasih" yang selama ini memenuhi jiwanya, lalu hati menjadi sakit karena perpisahannya tersebut. pengingkaran terhadap takdir kematian pun menyeruak, dan karena kematian berasal dari Allah, maka dikhawatirkan akan muncul dalam batinnya kebencian pada-Nya. jika pencabutan nyawa bertepatan dengan keadaan yang terlintas dalam benaknya seperti ini, berarti ia menutup kehidupannya dengan keburukan dan kekal selamanya dalam siksa. na'udzubillahi min dzalik...


Muhammad bin Wasi' berkata, "Apabila kamu melihat seseorang menangis di surga, maka apakah kamu tidak merasa heran mengapa dia menangis?" Dijawab, "Tentu." Muhammad bin Wasi' melanjutkan, "Maka orang yang tertawa sesukanya di dunia sedang dia tidak tahu bagaimana nasibnya kelak [seperti apa akhir kehidupannya], sungguh itu lebih mengherankan lagi."