terapi spiritual 'tuk si calon mayit
seumur hidup, kita menyaksikan bahwa apa yang disebut sebagai "liang lahat" adalah selalu untuk orang lain. namun, pernahkah terlintas dalam benak kita...
:: bahwa suatu saat nanti, liang lahat itu adalah sepasti-pastinya untuk diri kita sendiri?
:: apakah yang akan terjadi pada jasad—tubuh yang tiada henti kita rawat semasa di dunia dan telah habis masa pakainya—kelak di liang lahat?
:: apakah pula yang akan dipertanggungjawabkan oleh jiwa—amal baik atau burukkah yang dibawa—kebahagiaan abadi atau kekalnya siksa yang diterima?
:: inginkah, atau mungkin lebih tepatnya, sanggupkah, jiwa yang tercabik dosa ini mengalami hal yang luar biasa spektakular: bertemu dengan Dzat Maha Mulia—Pencipta langit dan bumi beserta isinya—Pemilik hidup dan mati tiap-tiap yang bernyawa?
tidak ada salahnya bila kita berduka [selama masih dalam batas keridhaan Illahi] atas kepergian seseorang menghadap Sang Khalik, namun sungguh lebih tepat lagi bila kita justru menangisi diri sendiri, sambil merenung tentang dahsyatnya peristiwa pencabutan nyawa, tentang siksa teramat pedih akibat perbuatan-perbuatan buruk selama di dunia...
:: H i k m a h  K e m a t i a n ::
dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain senda gurau belaka.
dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.
maka tidakkah kamu memahaminya?
[QS al-An'aam 32]
<< Home